Kecepatan processing text dengan menggunakan bahasa Perl ternyata sangat dahsyat. Gak heran dulu waktu kuliah Information Retrieval, dosennya nyaranin pake bahasa Perl ke para mahasiswanya.
Sensasi ini gw rasakan pada sekitar tanggal 23 September, saat iseng-iseng memporting Parser project Quran di Drupal dari Shell script ke Perl. Saat itu merupakan pertama kalinya gw dan Perl berkomunikasi (baca: ngoding). Ternyata lompatannya sangat jauh. Mungkin ada yang bilang: "Ya iya lah, Shell script mau dibandingin sama Perl". Ya emang dasarnya gw gak niat membandingkan, cuma ingin mempercepat proses aja dengan bahasa Pemograman yang langsung didukung oleh Linux. Daripada porting ke Python, lebih baik ke Perl yang sudah banyak dipakai di bidang text processing.
Kira-kira kecepatan Shell script dalam memproses 114 ayat al-Quran itu adalah 120 detik, sedangkan Perl hanya 1 detik. Ya begitu lah, 120:1.
Pernah juga pakai Ruby untuk memproses xml dengan libxml Ruby tapi kasusnya tidak sama. Cepat juga sih.
Jadi Perl ini bahasanya mirip PHP, Javascript dan Ruby. Nama variabelnya mirip PHP, method scopingnya mirip Javascript dan conditioningnya mirip Ruby (if nya bisa ditaro di belakang dan juga punya unless)
Nambah pengalaman lah :D
1 comment:
kalo di telco,
banyak dipakai buat CDR process.
Post a Comment